Selasa, 19 April 2011

Penggolongan Risiko

Risiko dalam arti kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi beberapa golongan sebagai berikut :

a). Risiko murni dan risiko spekulatif

Pure risk atau resiko murni adalah risiko yang bila terjadi dapat mendatangkan kerugian saja, dan tidak dapat menimbulkan keuntungan. sebagai contoh misalnya risiko kebakaran, bila terjadi kebakaran , hanya akan menimbulkan kerugian dan tidah mendatangkan keuntungan. Pada umumnya risiko murni ini dapat diasuransikan. Sedangkan, Spekulative risk adalah risiko yang bila terjadi dapat menimbulkan kerugian sekaligus mendatangkan keuntungan. sebagai icontoh misalnya risiko pemasaran , risiko produksi, risiko keuangan dan risiko-risiko usaha lainnya.

b). Risko dinamis dan risiko statis

Risiko dinamis yaitu risiko-risiko yang timbul akibat dari suatu keadaan yang terus berubah, seperti keadaan sosial yang beerubah, lingkungan yang berubah, perubahanteknologi dan sebagainya. Sedangkan, risiko statis adalah risiko-risiko yang selalu ada walaupun tidak terjadi perubahan-perubahan keadaan, seperti misalnya kebakaran. resiko kebakaran tetap ada walaupun kehidupan masyarakat tidak berubah. Pada umumnya risiko-risiko statis ini digolongkan sebagai pure risk.

c). Risiko fundamentral dan risiko khusus

Risiko fundamental ialah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperti risiko dinamis dan risiko statis fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan sebagainya. sedangkan, risiko khusus ialah risiko yang mengancam orang perseorangan, seperti kebakaran, istilah risiko khusus juga dipakai dalam arti bahaya lain selain kebakaran yang diasuransikan sebagai tambahan.

d).Risiko perorangan dan risiko kebendaan

Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut, sakit ataupun pengangguran. sedangka, risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa benda seperti rumah, pabrik, kendaraan bermotor dan sebagainya. Risiko ini tersebut dapat terdiri dari risiko kebakaran, kerusakan, gempa bumi, banjir dan sebagainya.

e). Risiko obyektif dan risiko subyektif

Risiko obyektif dapat diartikan sebagai penyimpangan secara relatif antara kenyataan dengan kemungkinan terjadinya kerugian tersebut, dimana pengukur diadkan untuk jangka waktu yang cukup besar jumlahnya, sehingga secara statistik dapat diukur kemungkinannya (probabilitasny) secara lebih wajar dan tepat. sedangkan, risiko subyektif dapat diartikan sebagai ketidakpastian secara psikologi dimana lebih bersumber pada tingkah laku, mental, pengalaman ataupun pandangan hidup dari orang yang bersangkutan.

Tidak ada komentar: