Kamis, 06 Januari 2011

Unsur-unsur dan Pola Kalimat

Pengertian Kalimat dan Unsur Kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum :

- Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama.
- Pergi!
- Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu.
- The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)

Unsur Kalimat

Kalimat tersusun dari unsur-unsur kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek, dan keterangan. Subjek disebut juga pokok kalimat. Predikat berfungsi untuk menerangkan subjek. Objek merupakan keterangan predikat yang terdiri dari objek penderita dan objek penyerta. Sedangkan keterangan mempunyai hubungan yang renggang dengan predikat. Jenis-jenis keterangan diantaranya keterangan tempat, waktu, alat, tujuan dsb.

Kalimat tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat.

Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:

  1. Kalimat Majemuk Setara
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat
  3. Kalimat Majemuk Campuran
  4. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk setara

Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

  • Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: Menggunakan kata penghubung `dan`
  • Kalimat Majemuk Setara Penguatan: Menggunakan kata penghubung `bahkan`
  • Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: Menggunakan kata penghubung `atau`
  • Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: Menggunakan kata penghubung `tetapi`, `sedangkan`, `melainkan`
  • Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: Menggunakan kata penghubung `kemudian`, `lalu`, `lantas`

Kalimat majemuk bertingkat

Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Contoh: Induk Kalimat: Kemarin ayah mencuci motor. Selanjutnya kata `kemarin` yang menduduki pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi: Ketika matahari berada di ufuk timur. Maka penggabungan induk kalimat dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas menjadi:

  1. Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor, atau
  2. Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.

Kalimat majemuk campuran

Yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.

Sumber :

http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com/2008/12/bahasa-indonesia-unsur-kalimat.html

Tidak ada komentar: